Pengertian New Media
Istilah new media atau
media baru sebenarnya telah digunakan sejak tahun 1960an yang merujuk pada
penggunaan serta penerapan seperangkat teknologi komunikasi yang dikenal
dengan dotcom mania, cyberspace, dan televisi interaktif.
Istilah new media sendiri sulit untuk didefiniskan karena
makna kata “new” atau “baru” yang sangat relatif. Kata “new” memerlukan
permasalahan historis, sebuah kerangka kerja temporal dan spasial yang beresiko
dalam membangun “yang baru” sebagai sebuah kulminasi serta pemenuhan “yang
lama”.
Beberapa ahli menggambarkan new
media sebagai transisi dari media yang menggunakan teknologi analog ke
media yang menggunakan teknologi digital. Jadi, dapat dikatakan bahwa new
media adalah media yang berbasiskan teknologi digital. Beberapa
ahli lain lebih menekankan arti new media pada istilah “new” sebagai
tanda keberlangsungan sejarah perkembangan media. Berikut adalah beberapa
pengertian new media menurut para ahli :
· Menurut Lisa
Gitelman dan Geoffrey B. Pingree, yang dimaksud
dengan new media adalah semua media yang pada masa sebelumnya
disebut sebagai “new media” dan media darurat yang dipandang
sebagai media yang memiliki potensi maupun resiko.
·
Sementara
itu, Lievrouw dan S. Livingstone mendefinisikan new
media dengan cara menggabungkan teknologi informasi komunikasi beserta
konteks sosial dan membawanya bersama tiga buah elemen yaitu alat-alat dan
artefak komunikasi; kegiatan, praktis, dan penggunaan; dan organisasi sosial
yang terbentuk di sekitar alat dan praktis.
·
Definisi
lain yang dirumuskan oleh techencyclopedia menyatakan new
media sebagai bentuk berkomunikasi dalam dunia digital, termasuk
didalamnya penerbitan elektronik pada CD-ROM, DVD, televisi digital dan yang
paling signifikan adalah internet. New media memiliki implikasi
digunakannya desktop dan komputer portable atau alat-alat jinjing tanpa kabel.
Sebagian besar perusahaan dalam industri komputer terlibat dalam new
media dalam beberapa hal.
Perkiaan New Media Di Masa Depan
Perkembangan jaman yang semakin
pesat, membuat orang-orang kian hebat dalam menciptakan berbagai teknologi. Tak
terkecuali juga dengan media. Orang-orang kini tidak hanya mengenal istilah
media massa, melainkan juga "New Media". Lantas, ada apa
dengan "New Media"? Apa sebenarnya "New Media"?
Mengapa orang-orang begitu menyukainya? Mengapa "New Media"
digadang-gadang sebagai masa depan dari media massa? Dapatkah "New
Media" disandingkan dengan media massa? Apa saja karakteristik yang
dimilikinya? Mari kita telusuri bersama....
Pertama, kita harus tahu dulu apa
itu "New Media". New Media tidak lain dan
tidak bukan adalah media yang saat ini kita gunakan, ya seperti kompasiana.com. New
Media memiliki arti juga yaitu media baru, media yang merupakan
berbagai hasil dari campuran dengan media yang pernah ada sebelumnya, yaitu
media massa. Pada proses terciptanya, "New Media" merupakan
ciptaan dari masyarakat yang notabene hanya sebagai penonton atau audiens. Audiens di
sini hanya berperan sebagai penikmat, pengguna, pengkonsumsi, lalu kini berubah
menjadi pencipta, author, ataupun produsen.
New Media juga tidak bisa lepas dari
yang namanya internet. Keduanya tidak bisa dipisahkan. New Media ada
karena internet, sebagai tanggapan dari media massa yang selalu bergelut di
dunia percetakan, dan penyiaran. Maka dari itu muncul lah media baru atau
"New Media" atau pun media digital. Dengan adanya "New
Media" banyak orang kini kenal dengan istilah blog, blogger (pengguna
blog), citizen journalism (CJ), dan kompasiana (yang saat ini kita
sedang gunakan), dan masih banyak lagi lainnya.
New Media juga memiliki karakteristik
yang meliputinya, meski berbeda dengan media yang ada sebelumnya yaitu media
massa. Ada enam karakteristik yang bisa dilihat dari New Media, di
antaranya:
·
Digital
Dalam hal ini, proses yang ada
pada New Media sangat berbeda dengan yang dimiliki media
lainnya. Semua proses pemasukan data di sini akan dirubah dalam bentuk angka.
Lalu dari data tersebut akan muncul ke dalam berbagai bentuk lainnya seperti
grafik, teks tertulis, diagram, foto, video (gambar bergerak). Data-data
tersebut kemudian disimpan ke dalam jaringan yang disebut jaringan online yang
tentunya menggunakan internet, juga disimpan ke dalam memori digital hingga
lalu dikirim kembali melalui jaringan telekomunikasi atau pun output nya
berupa hardcopy.
·
Interactivity
Seperti arti katanya, di sini
masyarakat kita sebagai pengguna dari New Media benar-benar
dituntut untuk berperan, atau ikut campur tangan. Tidak ada lagi istilah
komunikasi satu arah, melainkan dua arah, dan media baru ini menawarkan adanya
interaktif dalam mengubah tulisan, gambar yang sedang mereka akses. Dengan kata
lain, kita sebagai penonton di sini juga sebagai "users atau
pengguna" ketimbang menjadi "viewers atau pelihat".
Maka dari itu media baru sangat menuntun masyarakat penggunanya untuk menjadi
aktif dengan interaktif yang ada. Selain itu masyarakat juga ketika membaca
suatu tulisan di media baru, tidak hanya membaca dan melihat, juga diharapkan
dapat membuat makna tertentu. Dari situ kita kenal bahwa media baru memiliki
intervensi seperti "bermain", "bereksperimen", dan
"berjelajah" dari ide-ide pengguna media nya.
·
Hypertextual
Hypertext dan Hypertextual juga
tidak dapat dipisahkan dari karakteristik New Media. New
Media terdiri dari berbagai jaringan yang telah disusun sedemikian
rupa, di mana di dalamnya terdapat berbagai pintu untuk masuk ke suatu hal yang
kita inginkan dalam internet. Keduanya sebagai penghubung antara jaringan satu
ke jaringan lainnya. Itu lah yang nantinya kita kenal sebagai istilah software,
database, atau sistem operasi komputer. Hal-hal yang telah disebut tadi
juga termasuk ke dalam sejarah dari internet yang telah ada dan kita gunakan
sekarang. Untuk menghubungkan ke berbagai jaringan yang kita inginkan ketika
mengakses internet misalnya, dibutuhkan hypertext, itu lah teks
yang menjadi media penghubungnya.
·
Networked
Istilah networked juga
berarti "berjejaring" artinya media baru di sini merupakan media yang
memiliki jaringan begitu banyak. Dalam kata lain, dapat dimisalkan ketika kita
menerima berita di suatu daerah A di satu koran bertaraf nasional, ada pula
yang memberitakan hal yang sama di koran lain. Contoh lain misalnya, publik
sedang ramai mengenai film A karena tenar dari media sosial atau dibahas di
internet. Semua daerah juga mengatakan hal yang sama karena sudah menonton film
yang sama. Segala acara, program radio, bahasan yang sama di berbagai belahan
dunia, ini lah yang disebut keseragaman dalam mengkonsumsi di era media baru.
·
Virtual
Virtual sendiri memiliki arti hampir
sama dengan dunia nyata. Jadi yang dihadirkan dalam media baru ini, benar-benar
informasi yang terlihat nyata, dan dapat membuat kita seolah-olah berada di
tempat kejadian. Hal ini juga merupakan pembelajaran dari budaya postmodern
yang mana masyarakatnya berteknologi maju disebabkan oleh banyak aspek
pengalaman sehari-hari yang diterapkan. Virtual di sini benar-benar
mengandalkan ide imajinasi dari setiap users nya.
·
Simulated
Simulasi di sini erat juga kaitannya
dengan virtual, dan era digital. Konsep luas dan longgar yang digunakan dalam
literatur media baru, tetapi jarang didefinisikan. Simulasi juga erat kaitannya
ketika kita berbicara soal video game. Dalam game, kita seolah-olah berada dan
diajak untuk ada di sana, tetapi semua hanya semu "tidak nyata",
contohnya kita melihat berbagai gedung atau makhluk yang ada di game, itu hanya
tiruan, tetapi dalam dunia nyata memang ada makhluk seperti itu. Misalnya
game Simcity, kita dituntut mengerjakan sama seperti kita manusia,
namun hanya dalam game, tidak bisa menjadi nyata. Itu yang disebut simulasi.
Pelanggaran
Kode Etik dan Penyebabnya
Teknologi yang berfungsi untuk
memudahkan seseorang dalam memperoleh informasi nampaknya sering disalahgunakan
oleh orang-orang yang tidak bertanggungjawab. Contohnya penyalahgunaan media
sosial mulai dari pelanggaran moral, pelanggaran norma, pelanggaran etika, dan
pelanggaran lainnya
Berikut ini merupakan contoh
pelanggaran etika dalam media sosial:
1. Menyebarkan Berita Hoax
Pelanggaran etika yang pertama
adalah menyebarkan berita hoax. Berita hoax adalah berita kebohongan.
Pelanggaran ini sering kita temui karena pesatnya perkembangan teknologi yang
memudahkan seseorang berkomunikasi dalam jangka waktu yang cepat. Banyak para
pengguna teknologi yang tidak teliti saat memperoleh informasi, sehingga
terjebak dalam berita-berita bohong yang disebarkan oleh para pelaku.
2. Pencemaran Nama Baik
Pelanggaran etika selanjutnya adalah
pencemaran nama baik. Contoh pelanggaran ini sering dijumpai dalam media sosial
karena banyak pengguna media sosial yang tidak dapat mengontrol emosinya. Orang
yang tidak dapat mengontrol emosi biasanya akan meluapkannya dalam
tulisan-tulisan dan terkadang menulis nama orang yang tidak disukai tersebut di
status media sosial yang kemudian diunggah dan dikonsumsi oleh public.
3. Penipuan Online
Media sosial tidak hanya digunakan
untuk sekedar chatting dengan teman yang kita kenal. Media
sosial saat ini sering dijadikan sebagai sarana penjualan secara online oleh
orang-orang yang merintis karirnya di dunia usaha. Pemasaran produk dilakukan
dengan menggunakan media sosial untuk menjangkau khalayak luas. Media sosial
dianggap dapat membuka peluang besar dalam tingkat penjualan produk. Namun ada
pula penjual yang melanggar aturan baik dari segi penjualan maupun melanggar
etika dalam media sosial seperti menipu konsumen dengan iming-iming produk
yang berkualitas, tetapi tidak sesuai dengan realitas. Penipuan online ini
termasuk contoh pelanggaran etika dalam media sosial.
4. Bullying
Kasus bullying menjadi
pembicaraan di kalangan generasi muda. Bullying merupakan
perilaku buruk seseorang yang sengaja dilakukan untuk mengucilkan orang
lain. Bullying biasanya berupa ancaman, intimidasi, kekerasan,
atau pemaksaan kepada orang lain. Bullying tidak hanya
dilakukan secara verbal saja, ada juga yang menggunakan kekuatan fisik untuk
memaksa korban agar menuruti apa yang diinginkan si pelaku bullying.
Pelanggaran etika ini terjadi karena adanya perbedaan kelas sosial, ras, agama,
jenis kelamin, perilaku, penampilan, dan lain sebagainya yang berkaitan dengan
kekurangan seseorang.
5. Perjudian Online
Perjudian merupakan sebuah permainan
bertaruh dimana pemenang akan mendapatkan hadiah yang biasanya berupa uang dari
masing-masing pemain. Perjudian ini juga sering disebut sebagai undian yang
pemenangnya dipilih secara acak. Awalnya perjuadian hanya dapat dilakukan
secara tatap muka saja. Seiring dengan maraknya teknologi, perjudian dapat
dilakukan secara online yang ada pada beberapa game, judi sepakbola atau
permainan dari smartphone dan lain sebagainya. Perjudian online ini termasuk ke
dalam golongan pelanggaran etika dalam media sosial.
6. Menyebarkan Berita Kebencian
Kasus yang akhir-akhir ini sering
ditemui adalah berita yang mengandung unsur-unsur kebencian terutama dalam
kehidupan beragama di media sosial. Menyebarkan berita kebencian ini berkaitan
dengan pemberitaan hoax yang sebenarnya hanya sebagai opini si penulis berita
saja dan berisi pesan provokasi. Menyebarkan informasi yang mengandung
kebencian ini merupakan pelanggaran etika dalam media sosial yang tertuai pada
UU ITE No. 11 Tahun 2008 tentang informasi dan transaksi elektronik, Pasal 28
ayat 2 yang berbunyi:
“Setiap orang dengan sengaja dan
tanpa hak menyebarkan informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian
atau permusuhan individu dan/atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas
suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA).”
7. Mengunggah Foto-Foto yang Tidak
Pantas
Pelanggaran etika berikutnya adalah
mengunggah foto-foto yang tidak pantas ke media sosial dengan tujuan untuk
dikonsumsi oleh publik. Foto-foto yang tidak pantas berupa foto yang
berhubungan dengan pornografi, foto yang tidak manusiawi seperti mengunggah foto
korban kecelakaan bom, kecelakaan kendaraan, korban perang, dan lain sebagainya.
8. Pembajakan
Pembajakan merupakan kegiatan merebut
atau merampas suatu barang yang bukan haknya. Pembajakan dalam dunia maya
seperti pembajakan hak cipta pada film atau lagu, pembajakan kata-kata,
pembajakan akun media sosial, dan lain sebagainya. Pelanggaran etika pembajakan
akun khususnya akun media sosial ini bertujuan untuk mencuri identitas pemilik
akun yang kemudian disalahgunakan demi kepentingan pribadi.
9. Spam
Spam artinya melakukan pengiriman
pesan secara bertubi-tubi tanpa dikehendaki oleh penerima pesan yang terjadi
oleh pengguna media sosial. Spam termasuk ke dalam pelanggaran etika dalam
media sosial karena dianggap menggangu pengguna media sosial lainnya. Spam
dapat menimbulkan permusuhan, kebencian, perkelahian, dan ketidaktentraman
pengguna media sosial.
10. Privacy Violation
Privacy violation atau lebih dikenal dengan
menyebarkan privasi orang lain kepada publik tanpa diketahui oleh pemiliknya.
Misalnya, penyebaran foto-foto pribadi, video pribadi, merekam kehidupan
seseorang tanpa seizin yang bersangkutan, dan hal-hal privasi lainnya.
Kelebihan dan
Kekurangan Teknologi New Media
Dijaman
yang serba canggih ini banyak sekali kemudahan-kemudahan yang bisa kita
dapatkan dengan mudah dan cepat , salah satu contoh perkembangan teknologi yang
saat ini paling banyak manfaatnya adalah Teknologi Internet , hampir semua
orang mengenal Internet mulai dari anak SD sampai umur Lansia. teknologi
internet "menjamur" dengan cepat dimasyarakat Indonesia bahkan
seluruh dunia. Semua kemajuan jaman ini hendaknya disikapi dengan Bijak dan
Positif,jangan sampai semua kemajuan jaman ini justru merusak moral pengguna
nya. semua itu tergantung kepada pengguna itu sendiri bagaimana ia menyikapi
kemajuan ini,bisa dengan hal positif dan juga hal negatif. lalu apa saja-kah
Kelebihan dan kekurangan Teknologi Internet dan new media dibidang-bidang
tertentu? disini kita akan bahas kelebihan dan kekurangan teknologi internet
dan new media dalam bidang : Hiburan,Media sosial,Edukasi, dan Informasi.
1.HIBURAN
Teknologi internet dan new media memberikan banyak kemudahan untuk pengguna nya
dalam menikmati hiburan , diantaranya adalah situs Game Online. dengan situs
ini user bisa bermain game secara universal dengan seluruh pemain lain didunia.
Kelebihan : Bisa menghilangkan kejenuhan pengguna nya dan bisa mengasah
kemampuan berstrategi dalam berpikir.
Kekurangan : Membuat waktu kosong jadi sia-sia hanya dengan bermain game
online,seharusnya masih banyak hal bermanfaat yang bisa dilakukan dibanding
hanya dengan Bermain Game
2.MEDIASOSIAL
Mungkin dibidang ini adalah salah satu teknologi internet yang paling banyak
pengguna nya , banyak sekali situs penyedia jejaring sosial seperti :
Facebook,Twiter,skype,dan masih banyak lagi. disebut sosial karena dengan
teknologi ini anda dapat Bersosialisasi bersama banyak orang yang andal kenal
bahkan belum anda kenal dengan hanya berkenalan via dunia maya.
Kelebihan : Memudahkan anda berkomunikasi dengan teman bahkan saudara anda yang
jaraknya mungkin jauh dari tempat tinggal anda,juga dapat bertukar pengalaman
informasi dsb,dapat membuat anda bisa berteman dengan siapapun diseluruh dunia
tanpa batas negara.
Kekurangan : Bisa berpotensi tindak kejahatan via jejaring sosial,mulai dari
perampokan,pencurian,penipuan,bahkan pembunuhan jika pengguna nya tidak waspada
dalam menyikapi jejaring sosial nya.
3.EDUKASI
Banyak sekali Pendidikan yang didapat via internet , mulai dari wikipedia.com
dsb. Internet dapat membuat pengguna nya cerdas jika Pengguna nya menggunakan
nya untuk mencari pendidikan yang positif, sebaliknya internet dapat membuat
pengguna nya bodoh jika kita negatif dalam mencari pendidikan via internet
Kelebihan
: Menambah wawasan pengguna nya,memudahkan siapapun untuk belajar via dunia
maya dengan instan. ringkas padat dan jelas
Kekurangan
: Terlalu sering belajar dari internet membuat pengguna nya cepat jenuh dan
bosan saat harus belajar langsung tanpa internet. dan menurunkan minat baca
Buku.
4.INFORMASI
Di internet bukan hanya 1 atau 2 penyedia layanan infomasi tetapi sangatlah
banyak sekali, mulai dari kompas.com,yahoo.com,viva news dsb. mulai dari
informasi gaya hidup,pendidikan,tempat wisata,kesehatan semuanya tersedia di
internet
Kelebihan : Membuat pengguna nya cepat menerima informasi terbaru tanpa harus
menunggu acara berita ditelevisi dsb, dan juga dapat menambah wawasan dari
seluruh dunia,karena sangat banyak sekali situs Informasi dari seluruh Dunia.
Kekurangan : terlalu banyak spekulasi yang tidak jelas dan tidak pasti di
beberapa situs. membuat pengguna nya malas membaca media informasi seperti
koran, karena pengguna berpikir Internet lebih Cepat. tetapi semua informasi di
Internet belum tentu akurat, semua itu kembali lagi kepada diri kita bagaimana
kita bisa memilah-milah antara informasi yang akurat atau tidak.
Sumber :