Tuesday, November 25, 2014

Penerapan Konsep Tabel & Teknik Switching pada Algoritma Pemrograman

    Nama : Rino Armadiaz Putera
    NPM : 59414443
    Kelas : 1IA17
    Mata Kuliah : Algoritma Pemograman 1A
    Dosen : Kunto Bayu A.

A . Konsep Tabel


Argumen Dan Fungsi
Tabel merupakan data pembantu dalam pengolahan data. Misalnya, dalam suatu lembar dokumen terdapat data pegawai sebagai berikut :

 

Dari data pegawai tersebut tidak dapat diketahui nama setiap pegawai. Untuk itu dapat dibuat suatu table yang berisi khusus untuk nama pegawai seperti yang terlihat berikut ini.




Item NIP merupakan item yang dipakai sebagai acuan untuk mencari data nama pegawai didalam table. Item ini berfungsi sebagai control field, yang sering disebut sebagai ARGUMEN. Sedangkan item NAMA merupakan FUNCTION dari table tersebut.


Penggunaan Storage untuk Penyimpanan Tabel
Data didalam media penyimpanan seperti disk, kartu, dokumen, dan lain-lain yang berfungsi sebagai table disebut external table.

Dalam proses pengolahan data, external table ini dipindahkan ke memori supaya proses menjadi lebih  cepat. Di dalam memori external, table menempati lokasi yang disebut storage. Di storage ini terbentuk suatu table yang disebut sebagai internal table. Selanjutnya proses pengolahan menggunakan internal table.
Oleh karena itu, pada awal proses pengolahan data harus di susun terlebih dahulu proses untuk memindahkan external table ke dalam storage sehingga terbentuk internal tabel.   


B. Teknik Switching

     Teknik switching merupakan cara memperpendek jalur proses. Teknik ini memakai suatu indikator untuk mengantisipasi proses yang akan dilakukan selanjutnya. Indikator ini dapat dimisalkan seperti Switch pada tombol lampu, dimana tombol ini dapat mengatur dua kondisi yaitu nyala atau padam. Namun dalam Flowchart switch tersebut berupa variabel yang diisi dengan dua kondisi yaitu 0 dan 1. Melalui isi variabel tersebut dapat diketahui kondisi proses yang telah dilakukan. Sehingga dapat dilakukan pengalihan proses tanpa melalui  proses sebelumnya, sehingga dapat mempersingkat alur proses
     
  Analisa Persoalan
Sebuah perusahaan ingin mengkomputerisasikan perhitungan pemakaian listrik. Dimana pelanggannya mencakup seluruh wilayah di Jakarta.
Spesifikasi prosesnya adalah :

  Input diperoleh melalui entry data oleh operator yang terdiri dari :
- wilayah                  : 1 numerik
- nomor langganan  : 2 alphanumerik
- nama langganan   : 20 alphanumerik
- jumlah pemakaian : 4 numerik

·Data habis jika operator mengentry nomor langganan = 0
·Data sudah urut per kode wilayah yang terdiri dari : Jakarta Barat, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan,    Jakarta Utara, Jakarta Timur.
·Jika wilayah berubah, maka cetak total biaya per wilayah dan ganti halaman baru.
·Pada akhir laporan cetak total seluruh biaya yaitu jumlah total pemakaian listrik di semua wilayah.
·Layout laporan yang diinginkan adalah :

Pemakaian Listrik
Wilayah : Jakarta ………..




     No. Langganan                    Nama                         Jum Pemakaian   



      xxx                           xxxxxxxxxxxxxxx                         xxxx
      …..                                 ……………                              …..
                                                               Total Pemakaian  : xxxx
Pemakaian Listrik
Wilayah : Jakarta ………..
      xxx                           xxxxxxxxxxxxxxx                         xxxx
      …..                                 ……………                              …..
                                                                Total Pemakaian  : xxxx
                                                  Total Seluruh Pemakaian  :  xxxx
      



      Berdasarkan contoh diatas, dibuat analisa sehingga diketahui persiapan yang harus dilakukan.
Persiapan tersebut adalah :

1.   Dalam spesifikasi proses dijelaskan bahwa data sudah urut per kode wilayah. Jadi proses pembacaan data akan dilakukan terhadap sekelompok data dengan kode wilayah yang sama. Setelah data wilayah tersebut habis, maka proses pembacaan dilanjutkan dengan wilayah berikutnya. Bagaimanakah caranya agar diketahui perbedaan data yang baru dibaca dengan data sebelumnya?

2.    Bagaimanakah halnya jika data yang akan dibandingkan merupakan data awal proses  karena hal ini tidak memungkinkan untuk membandingkan data tersebut dengan data sebelumnya. Dimana variabel penyimpanan masih dalam kondisi kosong atau belum diisi oleh data wilayah sebelumnya. Untuk itu perlu dipersiapkan satu variabel yang berfungsi sebagai variabel switch. Variabel ini pada awal proses  diberi nol.

Sehingga sebelum dilakukan proses pembandingan, lakukan terlebih dahulu pemeriksaan isi variabel ini. Jika isinya masih tetap nol berarti pembacaan data merupakan data awal. Untuk itu tidak perlu dilakukan pembandingan terhadap kode wilayah. Yang perlu dilakukan adalah menyimpan kode wilayah tersebut ke dalam variabel sementara, agar pada proses pembacaan data berikutnya dapat dilakukan pembandingan terhadap data ini.

        Implementasi ke dalam Flowchart



*  Penelusuran Flowchart
  1. Siapkan variabel-variabel yang diperlukan selama proses berlangsung.
Variabel-variabel tersebut adalah :
SW     
:
Variabel Swicth
WS
:
Untuk mempertahankan kode wilayah yang pertama kali dibaca 
TotWil
:
Untuk menghitung total pemakaian per wilayah
TotSel
:
Untuk menghitung total pemakaian seluruh wilayah

2.   Input data dan disimpan didalam variabel :
NO     : Data Nomor Langganan
KW    : Data Kode Wilayah
NM    : Data Nama Pelanggan
JP       : Data Jumlah pemakaian listrik tiap pelanggan

3.    Periksa isi variabel NO, bila NO=0,lakukan :
·  Cetak Total Pemakaian Per Wilayah yang tersimpan   didalam variabel TotWil
·  Cetak nilai Total pemakaian seluruh wilayah yang tersimpan didalam variabel TotSel
·  Proses selesai / berakhir
· Jika isi variabel No ternayat tidak sama dengan 0 berarti proses belum berakhir, lanjutkan ke langkah 4

4.  Periksa isi variabel SW. Langkah ini dilakukan untuk mengetahui apakah proses yang dilakukan merupakan proses awal. Jika SW = 0, berarti proses merupakan pembacaan data awal, maka lakukan :
Isi Variabel SW dengan nilali = 1
Karena proses pembacaan merupakan data awal, maka isi KW harus dipertahankan untuk perbandingan pada data berikutnya. Oleh karena itu lanjutkan ke langkah 9 untuk mengisi ke variabel penampungan yaitu WS.
Jika SW tidak sama dengan o, berarti data yang dibaca bukan merupakan data pertama. Berarti variabel WS telah diisi dengan kode wilayah sebelumnya. Untuk itu dapat dilakukan pembandingan isi antara variabel Ws dengan KW

5.   Bandingkan isi variabel KW dengan WS
Jika isi kedua variabel tersebut sama, berarti data yang dibaca merupakan data wilayah yang sama dengan data sebelumnya. Oleh karena itu lanjutkan proses ke langkah 11. Namun jika isi KW tidak sama dengan WS berarti data tersebut merupakan data pemakaian listrik untuk wilayah lainnya. Oleh karena itu harus harus dilakukan proses pencetakan total pemakaian wilayah sebelumnya dan proses pencetakan judul. Judul tersebut digunakan untuk wilayah baru sesuai dengan data wilayah yang dibaca. Lanjutkan ke langkah 6.

6. Tambahkan nilai total pemakaian per wilayah ke nilai total seluruh wilayah dengan menggunakan rumus : TotSel = TotSel + TotWil

7.   Cetak nilali total per wilayah

8. Kosongkan variabel TotWil. Karena variabel ini akan digunakan untuk perhitungan nilai total pemakaian wilayah berikutnya. Karena data yang dibaca merupakan wilayah baru maka isi variabel Ws juga harus diganti / diperbaharui.

9.  Variabel WS diisi sesuai dengan isi KW yang dibaca dengan menggunakan rumus berikut : WS = KW

10. Cetak judul untuk setiap wilayah



referensi : 
http://id.scribd.com/doc/241029334/Teknik-Switching-Bab7    http://ianwidiasmara.blogspot.com/2014/11/penerapan-konsep-tabel-teknik-switching.html

Monday, November 24, 2014

Fenomena Tawuran antar Pelajar dan Penyebabnya

Fenomena tauran antar pelajar akhir-akhir ini semakin marak terjadi di Indonesia. Meskipun selama ini pemerintah, lenbaga pendidikan dan juga masyarakat telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah hal tersebut, tapi  kejadian ini tetap saja terjadi. Ini menjadi tugas bagi para instansi-instansi terkait untuk lebih meningkatkan dan mensosialisasikan upaya-upaya pencegahan dalam mengatasi fenomena tauran antar pelajar.

Hal ini sangat tragis dan ironis sekali karena tauran antar pelajar melibatkan anak-anak muda yang mempunyai intelektual, yang nantinya akan menjadi para penerus bangsa ini. Apabila kejadian ini dibiarkan terus menerus , maka bisa dipastikan masa depan bagsa ini akan semakin suram. Maka dari itu perlu adanya tindakan nyata yang harus segera dilakukan untuk mencegah tauran antar pelajar.
Pada zaman saat ini, tauran bagi para pelajar sudah bisa dikatakan menjadi trend, kebanggaan, tradisi atau bahkan sudah membudaya. Hal ini perlu adanya suatu tindakan yang jelas dari pihak-pihak yang berwenang seperti keluarga, lembaga pendidikan dan konstitusi pemerintah. Berbagai macam penyebab tauran antar pelajar dari hal yang sepele sampai hal-hal yang formalitas.

Tauran antar pelajar sering kali identik dengan hal-hal dalam pemuasan diri-pribadi atau sekelompok tertentu yang berada di dalamnya. Akibatnya sikap egosentrisme yang mereka tonjolkan mengarah pada kebiasaan buruk. Dan apabila pemenuhan dan keinginan tersebut tercapai maka mereka para pelajar akan senantiasa merasa bangga meskipun bersifat negatif.

Memang dalam hal ini, generasi muda yang merupakan cikal-bakal generasi bangsa tentunya perlu pengarahan, bimbingan dan tindakan yang bersifat meluruskan dan tidak menyebabkan adanya perlawanan. Sehingga generasi pelajar bisa menjadi penerus bangsa yang memiliki moralitas tinggi, berintelektual dan berkecerdasan.

Penyebab Tauran Antar Pelajar
Penyebab terjadinya tauran antar pelajar disebabkan oleh beberapa faktor, antara lain faktor internal dan eksternal.

1.faktor Internal(Diri Sendiri)

Remaja cenderung mengundang resiko, masa omantisme dan nostalgia orang dewasa terhadap masa itu berada sekitar eksploitasi masa remaja yang mengundang resiko. Disatu pihak, remaja memiliki kemampuan orang dewasa, tetapi dilain pihak belum memiliki kewenangan untuk menggunakan kemampuan itu.
Keterbatasan perspektif remaja menyebabkan remaja sulit menunda pemuasan keinginan seketika, sehingga remaja lebih mirip anak kecil yang berbadan besar dari pada orang dewasa. Disamping itu, seorang remaja masih memiliki tingkat emosi yang masih labil.

Aspek kedua pada remaja adalah pemberontakan yaitu ketegangan wajar yang terdapat antar remaj dan otoritas sebagai suatu dinamika dalam pengembangan individuasi. Jika seorang remaja mampu mengatasi masalah ini dengan mengembangkan jati dirinya di suatu pihak dan menghormati otoritas dilain pihak maska proses ini akan menuntun seorang remaja menjadi dewasa.

Suatu hal yang penting dalam pembentukan individuasi adalah kekuatan dan kemampuan. Yaitu mengetahui apa yang dininginkan dan dipikirkannya, bebas dari apa yang mungkin diinginkan atau dipikirkan oleh orang lain, namun kemauan bebas tanpa kemampuan merencana dan menunda pemuasan keinginan seketika(kendali diri) adalah penyebab utama dari faktor dorongan untuk melakukan suatu perbuatan yang bebas. Dan akan bisa menyebabkan adanya suatu interaksi yang dapat mengundang protes dan bahkan terjadi penyimpangan. Dari penyimpangan itulah akan berkoonsekuensi pada pihak individu sosial lain sehingga terjadi tauran dan sebagainya.

2. Faktor Eksternal

 -Keluarga / Orang Tua
 Remaja yang terlalu dikendalikan orang tua akan gagal memenuhi funhsi kemandirian orang dewasa, sehingga dia tidak mampu menghargai dirinya sebagai individu yang mandiri. Berlainan dengan penampilan luarnya remaja ini sangat rawan terhadap tekanan kelompok sebaya. Mereka akan mudan menyerahkan tuntutan pada oranag lain dan mencari kebebasan semu pada teman sebayanya untuk menggantikan fungsi dari oranag tua. Respon lain dari orang tua yang tidak mendorong fungsi indiviiduasi anak adalah orang tua yang mengabaikan tanggung jawab terhadap pernyataan kemauan anak. Oranag tua, agama dan budaya memberi nilai-nilai dan batasan- batasan serta tradisi dan ritual pada seorang anak yang baiik dan penting bagi pengenbangan kendali diri yang merupkan penyeimbang pada kemauan bebas orang dewasa.

Orang tua tidak dapat mengabaikan tanggung jawabnya dalam dimensi rohani. Perkembangan jati diri yang sehat tergantung pada keseimbangan anatara keinginan pribadi dan kemauan di satu pihak, dan dipihak laik kendalai diri serta nilai-nilai sosial. Orang tua menjadi model (teladan) baik dalam minat sosial maupun minat pribadi dari seorang anak. Jika orang tua memilki rasa belas kasihan dan kasih sayang, bukan dendam, benci atau egois, maka seorang remaja akan sanggup melampaui kekuatan kelompok sebayanya. Sehingga dia tidak menjadi korban dari pemngaruh kelompok sebaya yang berlebihan. Sebaliknya jika tidak ada model dalam nilai, atau orang tua lalai memperhatikan perkembangan moral anak, maka akan mudah terpengaruh pada kelompok sebayanya.

Jika proses individuasi berhasil, kepribadian yang muncul adalah gabungan model yang diperolaeh dari orang tua, masyarakat, dan pengalaman pribadi. Kepriadian seorang remaja yang demikian ditandai dengan kekuatan, kemauannya dan integritas dirinya sehingga hidupnya dipimpin oleh nilai etika dan idealis. Nilai-nilai diturunkan dari generasi, melauli dua lembaga sosial yakni budaya dan keluarga. Orang tua melalui perkataan dan perbuatannya adalah penerus utama nilai-nilai sosial bagi seorang remaja yaitu tentang bagaimana berprilaku (etika), prioritas (nilai-nilai) dan tujuan (cita-cita) yang dilakukan melalui tradisi dan enkulturasi.

- Tekanan Kelompok Sebaya
Tekanan kelompok sebaya berpengaruh kuat terhadap terjadinya tauran antar pelajar. Semua remaja pasti merasa cemas jika di tolak oleh lingkungannya. Sehingga remaja tersebut berusaha untuk mencari persetujuan dari kelompoknya dengan berbagai cara yang dapat di gunakan,walaupun cara tersebut salah.
Remaja sangat peka terhadap nilai- nilai kelompok sebaya dalam penampilan,prilaku, dan sikap. Jarang seorangremaja yang memiliki kemauan ego yang kuat berdiri teguh,terpisah dari nilai-nilai kelompok sebayanya. Suasana hatinya sebagian besar dari perjuangan terus menerus untuk memenangkan peperangan itu dan untuk berada dalam persetujuan kelompok sebayanya.di kalangan remaja tauran antar pelajar biasanya di gunakan untuk menunjukkan siapa diantara mereka yang terkuat,baik itu antara individu dan kelompok.oleh karena itu remaja rawan terhadap tauran antar pelajar.

Cara mencegah dan Mengatasi terjadinya tauran antar pelajar

1. Lingkungan keluarga dapat melakukan pencegahan terjadinya tawuran, dengan cara:
a.  Mengasuh anak dengan baik.
- Penuh kasih sayang
- Penanaman disiplin yang baik
- Ajarkan membedakan yang baik dan buruk
- Mengembangkan kemandirian, memberi kebebasan bertanggung jawab
- Mengembangkan harga diri anak, menghargai jika berbuat baik atau mencapai prestasi tertentu
b.  Ciptakan suasana yang hangat dan bersahabat:
Hal ini membuat anak rindu untuk pulang ke rumah.
c.  Meluangkan waktu untuk kebersamaan
Orang tua menjadi contoh yang baik dengan tidak menunjukan perilaku agresif, seperti: memukul, menghina dan mencemooh.
d.  Memperkuat kehidupan beragama
Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari – hari.
e.  Melakukan pembatasan dalam menonton adegan film yang terdapat tindakan kekerasannya dan melakukan pemilahan permainan video game yang cocok dengan usianya.
f. Orang tua menciptakan suasana demokratis dalam keluarga, sehingga anak memiliki keterampilan social yang baik. Karena kegagalan remaja dalam menguasai keterampilan sosial akan menyebabkan ia sulit meyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar. Sehingga timbul rasa rendah diri, dikucilkan dari pergaulan, cenderung berperilaku normatif (misalnya, asosial ataupun anti-sosial).Bahkan lebih ekstrem biasa menyebabkan terjadinya gangguan jiwa, kenakalan remaja, tindakan kriminal, tindakan kekerasan, dsb.

2. Sekolah juga memiliki peran dalam mengatasi pencegahan tawuran, diantaranya: a.  Menyelenggarakan kurikulum Pendidikan yang baik adalah yang bisa mengembangkan secara seimbang tiga potensi, yaitu berpikir, berestetika, dan berkeyakinan kepada Tuhan.
b.  Pendirian suatu sekolah baru perlu dipersyaratkan adanya ruang untuk kegiatan olahraga, karena tempat tersebut perlu untuk penyaluran agresivitas remaja.
c.  Sekolah yang siswanya terlibat tawuran perlu menjalin komunikasi dan koordinasi yang terpadu untuk bersama-sama mengembangkan pola penanggulangan dan penanganan kasus. Ada baiknya diadakan pertandingan atau acara kesenian bersama di antara sekolah-sekolah yang secara “tradisional bermusuhan” itu.

SUMBER : http://cybercityindonesia.com/blogs/180794/12088

Wednesday, November 12, 2014

Pengertian Quick Sort

Pengenalan

     Algoritma quick sort diperkenalkan pertama kali oleh C.A.R. Hoare pada tahun 1960, dan dimuat sebagai artikel di “Computer Journal 5” pada April 1962. Quick sort adalah algoritma sorting yang berdasarkan pembandingan dengan metoda divide-and-conqueror. Disebut Quick Sort, karena Algoritma quick sort mengurutkan dengan sangat cepat. Quick sort disebut juga dengan partition exchange sort, karena konsepnya membuat partisi-partisi, dan sort dilakukan per partisi.
Teknik mempartisi tabel:
(i) pilih x ϵ {a1, a2, …, an} sebagai elemen pivot.
(ii) pindai (scan) tabel dari kiri sampai ditemukan elemen ap ≥ x.
(iii) pindai tabel dari kanan sampai ditemukan elemen aq ≤ x
(iv) pertukarkan ap <-> aq
(v) ulangi (ii) dari posisi p + 1, dan (iii) dari posisi q – 1, sampai kedua pemindaian bertemu di tengah tabel.
     Algoritma quick sort mengurutkan dengan sangat cepat, namun algoritma ini sangat komplex dan diproses secara rekursif. Sangat memungkinkan untuk menulis algoritma yang lebih cepat untuk beberapa kasus khusus, namun untuk kasus umum, sampai saat ini tidak ada yang lebih cepat dibandingkan algoritma quick sort.
Walaupun begitu algoritma quick sort tidak selalu merupakan pilihan yang terbaik. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, algoritma ini dilakukan secara rekursif yang berarti jika dilakukan untuk tabel yang berukuran sangat besar, walaupun cepat, dapat menghabiskan memori yang besar pula. Selain itu, algoritma ini adalah algoritma yang terlalu komplex untuk mengurutkan tabel yang berukuran kecil (hanya puluhan elemen misalnya). Selain itu algoritma quick sort mempunyai tingkat efisiensi yang buruk ketika dioperasikan pada tabel yang hampir terurut atau pada tabel yang terurut menurun.



Algoritma Quick Sort
Dalam algoritma quick sort pemilihan pivot adalah hal yang menentukan apakah algoritma quick sort tersebut akan memberikan performa terbaik atau terburuk. Berikut beberapa cara pemilihan pivot :

1. Pivot adalah elemen pertama, elemen terakhir, atau elemen tengah tabel. Cara ini hanya bagus jika elemen tabel tersusun secara acak, tetapi tidak bagus jika elemen tabel semula sudah terurut. Misalnya, jika elemen tabel semula menurun, maka semua elemen tabel akan terkumpul di upatabel kanan.

2. Pivot dipilih secara acak dari salah satu elemen tabel. Cara ini baik, tetapi mahal, sebab memerlukan biaya (cost) untuk pembangkitan prosedur acak. Lagi pula, itu tidak mengurangi kompleksitas waktu algoritma.

3. Pivot adalah elemen median tabel. Cara ini paling bagus, karena hasil partisi menghasilkan dua bagian tabel yang berukuran seimbang (masing masing ≈ n/2 elemen). Cara ini memberikan kompleksitas waktu yang minimum. Masalahnya, mencari median dari elemen tabel yang belum terurut adalah persoalan tersendiri.

sumber : http://armadiazrinotkj.blogspot.com/2014/10/macam-macam-metode-penyortiran-data.html

Wednesday, November 5, 2014

Pemuda Dan Sosialisasi

Nama     : Rino Armadiaz Putera
Kelas     : 1IA17
NPM     : 59414443
Mata Kuliah : Ilmu Sosial Dasar
Dosen    : Pipit Fitriyah




A. PENGERTIAN PEMUDA

     Pemuda diidentikkan dengan kaum muda yang merupakan generasi bangsa, yang akan menentukan perubahan-perubahan dimasa yang akan datang. Sebagai seorang mahasiswa/mahasiswi kita adalah pemuda yang memiliki intelektual yang dapat berfikir demi perubahan dan kemajuan negara ini. Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah nilai. Di dalam masyarakat Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi pembangunan bangsanya.

     Princeton mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Websternya sebagai "The Time of Life Between Childhood and Maturity; early maturity; the state of being youth or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a young person". 
Pernyataan ini menunjukkan bahwa pemuda adalah sebuah kehidupan yang berdiri direntang masa kanak-kanak dan dewasa dimasa inilah seorang pemnuda bersifat labil, kontrol emosi dan kestabilan pendirian masih bisa dipengaruh oleh pihak luar.
Seorang pemuda mempunyai ciri yang kahs yang menggambarkan seperti apa dia terlihat dimasa yang akan mendatang.

Seorang pemuda harus bisa beradaptasi dan bergaul dengan lingkungan disekitarnya. 
maksudnya agar tumbuh sikap rasa peduli dan rasa kebersamaan didalam dirinya. Lihatlah dizaman sekarang teknologi yang berkembang telah disalahgunakan seolah-olah globalisasi telah memberi efek buruk pada generasi muda.

B. PENGERTIAN SOSIALISASI


Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli :
1. Charlotte Buhler
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu-individu belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup, dan berpikir kelompoknya agar ia dapat berperan dan berfungsi dengan kelompoknya.
2. Peter Berger
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
3. Paul B. Horton
Sosialisasi adalah suatu proses dimana seseorang menghayati serta memahami norma-norma dalam masyarakat tempat tinggalnya sehingga akan membentuk kepribadiannya.
4. Soerjono Soekanto
Sosialisasi adalah proses mengkomunikasikan kebudayaan kepada warga masyarakat yang baru.

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media Sosialisasi dan Tujuan Sosialisasi.
a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
• Orang tua dan keluarga
• Sekolah
• Masyarakat
• Teman bermain
• Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.

C. PEMUDA DAN IDENTITAS

Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda. Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja, ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram. Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan yang mereka hadapi.

Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami apa yang dinamakan ”moratorium”. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami perubahan.
Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik

PERMASALAHAN PADA GENERASI MUDA
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.

PERAN PEMUDA DALAM MASYARAKAT

a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi

ARAH PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN GENERASI MUDA
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan
Peranan mahasiswa dalam masyarakat
a. Agen of change
b. Agen of development
c. Agen of modernization

D.PERGURUAN DAN PENDIDIKAN

Pendidikan adalah usaha sadar  dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki ilmu di bidang keinginannya masing-masing agar bermanfaat bagi agama, keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi disebut Mahasiswa sedangkan tenaga pendidikan perguruan tinggi disebut dosen. disinilah seseorang dapat mengembangkan lebih dalam lagi ilmu-ilmu yang telah didapat dari pendidikan sebelumnya (SD,SMP,SMA), yang akan berpeluang besar menggantikan generasi sebelumnya, dan dapat memajukan bangsa dan negaranya.

 Di Indonesia ada bermacam-macam perguruan dan pendidikan baik yang bersifat formal maupun nonformal, dan informal. adapun jenis-jenis pendidikan, yaitu :
  • Pendidikan formal yaitu TK, SD, SLTP, SMA, SMK.
  • Pendidikan non formal yaitu kursus menjahit, memasak, dll
  • Pendidikan informal yaitu pendidikan berdasarkan pengalaman.
     Saat ini sarana pendidikn baik formal maupun nonformal sudah sangat baik, namun tidak semua kalangan masyarakat bisa menikmati pendidikan tersebut karena biaya untuk bisa menikmatinya terlalu mahal.
Akibat tingkat kualitas SDM di Indonesia sangat rendah karena masih banyak anak yang putus sekolah bahkan tidak sekolah , karena tidak memiliki biaya. ironis sekali bagi negara berkembang seperti Indonesia, jumlah SDM yang berkualitas rendah akan memperbanyak jumlah pengangguran, kemudian tingginya pengangguran mengakibatkan tingkat kemiskinan di Indonesia tinggi.

     Untuk itu pemerintah membuat berbagai macam program agar dapat mengatasi masalah tersebut. Upaya-upaya yang dikeluarkan pemerintah yaitu:
  1. Pada pendidikan formal, pemerintah menggratiskan biaya dari tingkat SD s/d SLTP (wajib belajar 9th).
  2. Adanya berbagai macam beasiswa baik ditingkat SLTA ataupun perguruan tinggi bagi siswa-siswi berprestasi dan kurang mampu.
  3. Membuat satu wadah yang bekerja sama dengan industri kecil menengah untuk memberikan pelatihan-pelatihan kepada masyarakat yang terlanjur tidak sekolah agar bisa memiliki usaha sendiri.
  4. Membuat program kesetaraan paket A,B,C bagi masyarakat yang ingin sekolah namun kendala dengan umur.
     Seharusnya pendidikan formal di barengi dengan pendidikan nonformal agar tercipta masyarakat yang cerdas dan kreatif serta mampu mendirikan lapangan pekerjaan sendiri. 


Sumber :
http://pandukawula.blogspot.com/2011/10/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://aushuria.wordpress.com/2011/11/26/pemuda-dan-sosialisasi/
http://wasnudin.blogdetik.com/2010/10/29/pemuda-dan-sosialisasi/
http://oman19.blogspot.com/2010/10/perguruan-dan-pendidikan.html
http://etrisetiowati.blogspot.com/2011/10/perguruan-dan-pendidikan.html